Rabu, 25 September 2013

Hubungan Antar Manusia


HUBUNGAN ANTAR MANUSIA ( HAM )
1.    Cabot dan Kahl (1967) : Hubungan antar manusia adalah suatu sosiologi yang konkret karena meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah interaksi dengan pengaruh dan psikologisnya. Jadi, interaksi mengakibatkan dan menghasilkan penyesuaian diri secara timbal balik yang mencakup kecakapan dalam penyesuaian dengan situasi baru.
2.  H. Bonner (1975) : Interaksi adalah hubungan antara dua atau lebih individu manusia dan perilaku individu yang satu mempengaruhi, mengubah, dan memperbaiki perilaku individu lain atau sebaliknya.
 
Teknik dalam Hubungan Antar Manusia
1.      Tindakan Sosial
Tidak semua tindakan manusia dinyatakan sebagai tindakan sosial, misalnya : seorang pemuda yang sedang mengkhayalkan gadis impiannya secara diam – diam. Menurut MAX WEBER , tindakan sosial adalah tindakan seorang individu yang dapat mempengaruhi individu – individu lainnya dalam masyarakat .
Tindakan sosial dapat dibedakan menjadi 4 macam yaitu :
a)   Tindakan Rasional Instrumental : Tindakan yang dilakukan dengan memperhitungkan kesesuaian antara cara dan tujuan.
Contoh : Seorang pimpinan perusahaan yang membuat perencanaan dan pengorganisasian terhadap bawahannya.
b)   Tindakan Rasional Berorientasi nilai : Tindakan – tindakan yang berkaitan dengan nilai – nilai dasar dalam masyarakat.
Contoh :  Tata krama / sopan santun ketika berbicara terhadap orang yang lebih tua.
c)  Tindakan Tradisional : Tindakan yang tidak memperhitungkan pertimbangan rasional. 
     Contoh : Berbagai macam upacara atau tradisi yang dimaksudkan untuk melestarikan kebudayaan leluhur. Seperti ketika dalam suatu acara pernikahan orang betawi, biasanya akan ada yang namanya "Buka Palang Pintu" atau acara berbalasan pantun dan adu silat antar wakil dari keluarga kedua mempelai.
d)  Tindakan Afektif : Tindakan – tindakan yang dilakukan oleh seorang atau kelompok orang berdasarkan perasaan atau emosi secara spontan
Contoh : Ketika mendapat kejutan ulang tahun
2.      Kontak Sosial
Dalam kehidupan sehari-hari kontak sosial dapat dilakukan dengan cara :
a)  Kontak Sosial yang dilakukan menurut cara pihak-pihak yang berkomunikasi. Cara kontak sosial itu ada 2 macam yaitu :
·    Kontak Langsung : Pihak komunikator menyampaikan pesannya secara langsung kepada pihak komunikan.
Contoh : Seorang pimpinan yang memberikan perintah langsung kepada bawahannya
·    Kontak Tidak Langsung : Pihak komunikator menyampaikan pesannya kepada pihak komunikan melalui perantara pihak ketiga atau media.
Contoh : Pihak sekolah memberikan surat kepada siswa untuk menyampaikan kepada orang tua masing – masing agar datang dalam pengambilan rapot.
b)      Kontak Sosial yang dilakukan menurut terjadinya proses komunikasi .
Ada 2 macam kontak sosial :
·     Kontak Sosial Primer, terjadi apabila para peserta interaksi bertemu muka secara langsung.
Contoh : Kontak antara guru dan murid di dalam kelas, penjual dan pembeli di pasar tradisional, atau pertemuan ayah dan anak di meja makan.
·   Kontak Sosial Sekunder, terjadi apabila interaksi berlangsung melalui suatu perantara.
Contoh : Percakapan melalui telepon.
Kontak sekunder dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
ü  Kontak sekunder langsung misalnya terjadi saat ketua RW mengundang ketua RT datang ke rumahnya melalui telepon.
ü  Kontak sekunder tidak langsung misalnya jika Ketua RW menyuruh sekretarisnya menyampaikan pesan kepada ketua RT agar datang ke rumahnya.
3.      Komunikasi Sosial
Komunikasi artinya berhubungan atau bergaul dengan orang lain. Tidak selamanya kontak sosial akan menghasilkan interaksi sosial yang baik apabila proses komunikasinya tidak berlangsungnya secara komunikatif. Contoh : Pesan yang disampaikan tidak jelas, berbelit – belit , bahkan mungkin sama sekali tidak dapat dipahami .
Hal terpenting dalam komunikasi yaitu adanya kegiatan saling menafsirkan perilaku (pembicaraan, gerakan - gerakan fisik, atau sikap) dan perasaan - perasaan yang disampaikan. Ada lima unsur pokok dalam komunikasi yaitu sebagai berikut :
a)      Komunikator, yaitu orang yang menyampaikan pesan, perasaan, atau pikiran kepada pihak lain.
b)      Komunikan, yaitu orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan, pikiran, atau perasaan.
c)      Pesan, yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator. Pesan dapat berupa informasi, instruksi, dan perasaan.
d)     Media, yaitu alat untuk menyampaikan pesan. Media komunikasi dapat berupa lisan, tulisan, gambar, dan film.
e)      Efek, yaitu perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan, setelah mendapatkan pesan dari komunikator.
Contoh : Pimpinan menyampaikan pesan kepada sekretarisnya melalui telepon untuk menginformasikan kepada setiap kepala bagian perusahaan untuk berkumpul di ruang rapat segera. Lalu respon dari sekretaris pun langsung menghubungi tiap kepala bagian.
4.      Teori Hubungan Antar Manusia
Manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia hanya akan menjadi apa dan siapa bergantung ia bergaul dengan siapa. Manusia tidak bisa hidup sendirian, sebab jika hanya sendirian ia tidak "menjadi" manusia. Dalam pergaulan hidup, manusia menduduki fungsi yang bermacam-macam. Di satu sisi ia menjadi anak buah, tetapi di sisi lain ia adalah pemimpin. Di satu sisi ia adalah ayah atau ibu, tetapi di sisi lain ia adalah anak. Di satu sisi ia adalah kakak, tetapi di sisi lain ia adalah adik.
Dalam hubungan antar manusia, terdapat tiga teori yang dapat membantu menerangkan model dan kualitas hubungan antar manusia :
a)      Teori Transaksi (model pertukaran sosial)
Hubungan anta manusia berlangsung mengikuti kaidah transaksional, yaitu apakah masing - masing merasa memperoleh keuntungan dalam transaksinya atau malah merugi. Jika merasa memperoleh keuntungan maka hubungan itu pasti mulus, tetapi jika merasa rugi maka hubungan itu akan terganggu, putus, atau bahkan berubah menjadi permusuhan.
Contoh : Penjual dengan pembeli di pasar, dimana akan terjadi suatu transaksi yang saling menguntungkan bagi keduanya.
b)      Teori Peran
Pergaulan sosial sudah ada skenario yang disusun oleh masyarakat yang mengatur apa dan bagaimana peran tiap orang dalam pergaulannya. Dalam skenario itu sudah “tertulis" seorang Presiden harus bagaimana, seorang gubernur harus bagaimana, seorang guru harus bagaimana, murid harus bagaimana. Demikian juga sudah tertulis peran apa yang harus dilakukan oleh suami, isteri, ayah, ibu, anak, dan seterusnya.
    Menurut teori ini, jika seseorang mematuhi skenario, maka hidupnya akan harmonis, tetapi jika menyalahi skenario, maka ia akan dicemooh oleh penonton dan ditegur sutradara. Dan dalam hal ini masyarakatlah sebagi penonton dan sekaligus sutradara kehidupan.
Contoh : Seorang wakil rakyat yang tidak melakukan tugasnya dengan baik, sekaligus melakukan tindakan korupsi, maka masyarakat pun akan mencemoohnya dan ia akan dipecat dari pekerjaannya.
c)      Teori permainan
Klasifikasi manusia terbagi menjadi tiga yaitu :
·         Anak-anak , sifatnya itu manja, dan tidak mengerti tanggung jawab.
·         Dewasa, biasanya lugas dan sadar akan tanggung jawabnya.
·         Orang tua, ia lebih dapat memahami dan memaklumi kesalahan orang lain.
Contoh : Tidak ada orang yang merasa aneh melihat anak kecil menangis terguling-guling ketika minta eskrim lalu tidak dipenuhi, tetapi orang akan heran jika ada orang tua yang masih kekanak - kanakan. Suasana rumah tangga juga ditentukan oleh bagaimana kesesuaian orang dewasa dan orang tua dengan sikap dan perilaku yang semestinya ditunjukkan. Jika tidak maka suasana pasti tidak harmonis. Demikian juga hubungan antara pusat dan daerah, atau antara atasan dan bawahan. Aparat Pemerintah mestilah bersikap dewasa, Presiden dan Ketua MPR mestilah jadi orang tua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar